Selasa, 19 April 2011

ADA TETESAN SETELAH TETESAN TERAKHIR

Pasar malam dibuka di sebuah
kota. Penduduk menyambutnya
dengan gembira. Berbagai
macam permainan, stand
makanan dan pertunjukan
diadakan. Salah satu yang paling
istimewa adalah atraksi manusia
kuat.
Begitu banyak orang setiap
malam menyaksikan unjuk
kekuatan otot manusia kuat ini.
Manusia kuat ini mampu
melengkungkan baja tebal hanya
dengan tangan telanjang.
Tinjunya dapat menghancurkan
batu bata tebal hingga
berkeping-keping.
Ia mengalahkan semua pria di
kota itu dalam lomba panco.
Namun setiap kali menutup
pertunjukkannya ia hanya
memeras sebuah jeruk dengan
genggamannya. Ia memeras
jeruk tersebut hingga ke tetes
terakhir.
'Hingga tetes terakhir', pikirnya.
Manusia kuat lalu menantang
para penonton: "Hadiah yang
besar kami sediakan kepada
barang siapa yang bisa
memeras hingga keluar satu
tetes saja air jeruk dari buah
jeruk ini!"
Kemudian naiklah seorang lelaki,
seorang yang atletis, ke atas
panggung. Tangannya kekar. Ia
memeras dan memeras... dan
menekan sisa jeruk... tapi tak
setetespun air jeruk keluar.
Sepertinya seluruh isi jeruk itu
sudah terperas habis. Ia gagal.
Beberapa pria kuat lainnya turut
mencoba, tapi tak ada yang
berhasil. Manusia kuat itu
tersenyum-senyum sambil
berkata : "Aku berikan satu
kesempatan terakhir, siapa yang
mau mencoba?"
Seorang wanita kurus setengah
baya mengacungkan tangan dan
meminta agar ia boleh
mencoba. "Tentu saja boleh
nyonya. Mari naik ke
panggung." Walau dibayangi
kegelian di hatinya, manusia kuat
itu membimbing wanita itu naik
ke atas pentas. Beberapa orang
tergelak-gelak mengolok-olok
wanita itu. Pria kuat lainnya saja
gagal meneteskan setetes air dari
potongan jeruk itu apalagi ibu
kurus tua ini. Itulah yang ada di
pikiran penonton.
Wanita itu lalu mengambil jeruk
dan menggenggamnya.
Semakin banyak penonton yang
menertawakannya. Lalu wanita
itu mencoba memegang sisa
jeruk itu dengan penuh
konsentrasi. Ia memegang
sebelah pinggirnya,
mengarahkan ampas jeruk ke
arah tengah, demikian terus ia
ulangi dengan sisi jeruk yang
lain. Ia terus menekan serta
memijit jeruk itu, hingga
akhirnya memeras... dan "ting!"
setetes air jeruk muncul terperas
dan jatuh di atas meja
panggung.
Penonton terdiam terperangah.
Lalu cemoohan segera berubah
menjadi tepuk tangan riuh.
Manusia kuat lalu memeluk
wanita kurus itu, katanya,
"Nyonya, aku sudah melakukan
pertunjukkan semacam ini
ratusan kali. Dan, banyak orang
pernah mencobanya agar bisa
membawa pulang hadiah uang
yang aku tawarkan, tapi mereka
semua gagal. Hanya Anda satu-
satunya yang berhasil
memenangkan hadiah itu.
Boleh aku tahu, bagaimana Anda
bisa melakukan hal itu?"
"Begini," jawab wanita itu, "Aku
adalah seorang janda yang
ditinggal mati suamiku. Aku
harus bekerja keras untuk
mencari nafkah bagi hidup
kelima anakku.
Jika engkau memiliki tanggungan
beban seperti itu, engkau akan
mengetahui bahwa selalu ada
tetesan air walau itu di padang
gurun sekalipun. Engkau juga
akan
mengetahui jalan untuk
menemukan tetesan itu. Jika
hanya memeras setetes air jeruk
dari ampas yang engkau buat,
bukanlah hal yang sulit bagiku.
Selalu ada tetesan setelah tetesan
terakhir. Aku telah ratusan kali
mengalami jalan buntu untuk
semua masalah serta kebutuhan
yang keluargaku perlukan.
Namun hingga saat ini aku selalu
menerima tetes berkat untuk
hidup keluargaku. Aku percaya
Tuhanku hidup dan aku percaya
tetesan berkat-Nya tidak pernah
kering, walau mata jasmaniku
melihat semuanya telah kering.
Aku punya alasan untuk
menerima jalan keluar dari
masalahku. Saat aku mencari,
aku menerimanya karena ada
pribadi yang mengasihiku. ”
Bila Anda memiliki alasan yang
cukup kuat, Anda akan
menemukan jalannya, demikian
kata seorang bijak. Seringkali kita
tak kuat melakukan sesuatu
karena tak memiliki alasan yang
cukup kuat untuk menerima hal
tersebut.

TETAPLAH SETIA

Mungkin kisah yang terjadi di
kota Amman, Jordania,
tergolong langka, unik sekaligus
mengundang geli. Seorang pria
Jordania yang bernama Bakr
Melhem merasa kesepian karena
hidup terpisah dengan istrinya
yang berada di luar kota. Pria ini
iseng-iseng “berselingkuh”
dengan wanita lain dalam dunia
maya melalui chatroom (ruang
ngobrol) di internet. Setelah tiga
bulan saling chatting, mereka
benar-benar merasa cocok dan
saling jatuh cinta. Bahkan
sepasang kekasih di dunia maya
ini berniat menikah. Mereka
lantas membuat janji untuk
bertemu di sebuah tempat.
Namun saat mereka berdua
bertemu, mereka terkejut dan
terkesima. Bukannya apa-apa,
tapi ternyata “wanita
selingkuhan” di internet ini
adalah istrinya sendiri. Kontan
saja mereka berdua saling
menuduh bahwa ia pasangan
yang tidak setia. Rencana
perkawinanpun batal dan
sebaliknya mereka berdua
sepakat untuk cerai karena satu
sama lain tidak setia!
Kesetiaan memang menjadi
barang langka bagi peradaban
dunia modern ini. Begitu
mudahnya seorang suami
berselingkuh dengan wanita lain,
sementara itu si istri juga tidak
mau kalah dan segera mencari
pria idaman lain (PIL). Ujung-
ujungnya pun sudah bisa
ditebak, mereka memutuskan
untuk cerai. Yang menyedihkan,
hal yang seperti ini tidak hanya
terjadi di kalangan orang yang
tidak kenal Tuhan, sebaliknya
banyak orang Kristen juga
bercerai karena tidak ada lagi
kesetiaan.
Semua ketidaksetiaan ini
biasanya dipicu oleh pendapat
umum yang berkata bahwa
rumput tetangga memang selalu
terlihat lebih hijau dibandingkan
dengan rumput di halaman kita
sendiri. Terjebak dengan
pandangan yang seperti ini
membuat satu sama lain
mengorbankan kesetiaan demi
mendapatkan sesuatu yang lebih
“ hijau”, padahal kenyataannya
tidak seperti itu.
Perbedaan pendapat memang
kerap kali terjadi dan
kekurangan-kekurangan
pasangan kita memang akan
semakin terlihat, tetapi itu bukan
berarti melegalkan ketidaksetiaan
kita. Justru di saat kita melihat
ada kekurangan dan kelemahan
di sana sini, tugas kitalah untuk
menutup dan menjadi
pelengkap baginya. Andaikata
setiap orang punya pandangan
seperti ini, tentu ketidaksetiaan
dan perselingkuhan bisa ditekan
sampai titik nol!
Tidak ada yang melegalkan
ketidaksetiaan, termasuk
kekurangan dan kelemahan
pasangan kita

Senin, 18 April 2011

TERUSLAH MENGETUK

Ketika Kolonel Harland Sanders
pensiun pada usia 65, ia tidak
memiliki uang banyak untuk
dirinya sendiri, kecuali mobil van
tua, sebuah pensiun bulanan
senile $ 105, dan resep masakan
daging ayam.
Mengetahui bahwa ia tidak bisa
hidup layak di usia pensiun
dengan penghasilan segitu, ia
mengambil resep ayam di
tangan, duduk di belakang
kemudi dari mobil van-nya, dan
berangkat untuk membuat
kekayaannya. Rencana
pertamanya adalah untuk
menjual resep ayam untuk
pemilik restoran, yang pada
gilirannya akan memberinya sisa
untuk setiap potong ayam
mereka jual - 5 sen per ayam.
Kunjungan Restoran pertama
yang ia tawari menolaknya.
Begitu pula yang kedua.
Begitu pula yang ketiga.
Bahkan, sampai yang ke 1008 .
kunjungan Colonel Sanders
berakhir dengan penolakan.
Namun, ia terus melakukan
penawaran ke pemilik rumah
makan. Saat ia melakukan
perjalanan melintasi Amerika
Serikat, ia tidur di mobil untuk
menghemat uang. Baru pada
penawaran ke 1009
memberinya jawaban pertama
"ya."
Setelah berjalan dua tahun , telah
tercatat penjualan total di lima
restoran. Kolonel masih terus
berjuang, ia tahu bahwa ia
mempunyai resep besar ayam
goreng dan bahwa suatu hari
nanti ide itu akan sukses.
Tentu saja, Anda tahu
bagaimana akhir cerita. Gagasan
tersebut sukses. Pada 1963,
Kolonel memiliki 600 restoran di
seluruh negeri yang menjual
resep rahasia Kentucky Fried
Chicken (dengan 11 bumbu dan
rempah-rempah).
Pada tahun 1964 royalti
resepnya dibeli oleh gubernur
Kentucky John Brown. Meskipun
penjualan resep ayam goring
membuatnya multi-jutawan, ia
telap melanjutkan untuk
mewakili dan mempromosikan
KFC sampai kematiannya pada
tahun 1990.
Kisah Colonel Sanders
mengajarkan pelajaran penting:
yaitu tidak pernah terlalu
terlambat untuk memutuskan
dan tidak pernah menyerah.
Sebelumnya dalam hidupnya
Kolonel terlibat dalam usaha-
usaha bisnis lainnya - tapi
semua gagal. Dia pernah punya
usaha pompa bensin di usia30-
an, sebuah usaha restoran di
usia 40-an, dan dia gagal pada
kedua usahanya. Namun Pada
usia 65 tahun, Harland Sanders
memutuskan resep ayamnya
yang merupakan ide yang
gemilang, dan ia menolak untuk
menyerah, bahkan dalam
penolakan berulang-ulang.
Dia tahu bahwa jika ia terus
mengetuk pintu, akhirnya
seseorang akan berkata "ya." Ini
adalah bagaimana Tuhan telah
memerintahkan dalam
kehidupan. Dia berkata,
"Mintalah, maka akan diberikan
kepadamu; carilah, maka kamu
akan mendapat; ketoklah, maka
pintu akan dibukakan bagimu." ,
"Mintalah - tidak hanya sekali,
tetapi sebanyak-banyaknya.
Teruslah mengetok mengetuk
sampai pintu dibuka."
Jika Anda saat ini bekerja dengan
setengah hati dalam
menjalankan Takdir Tuhan
dalam hidup Anda ...dan jika
Anda memiliki sifat terlalu
mudah menyerah di masa
lalu ...
ingat:
Tidak pernah terlalu terlambat
untuk gigih berjuang. Tidak
pernah terlalu terlambat
memutuskan jangan pernah
menyerah. Terus mengetuk.
Terus bertanya. Teruslah
mencari.

YA TUHANKU, KENAPA ENGKAU TIDAK MENOLONGKU?

Ada seorang laki - laki yang
tinggal di dekat sebuah
sungai. Bulan - bulan musim
penghujan sudah
dimulai.
Hampir tidak ada hari tanpa
hujan baik hujan rintik-rintik
maupun hujan lebat.
Pada suatu hari terjadi bencana
di daerah tersebut. Karena hujan
turun deras agak
berkepanjangan, permukaan
sungai semakin
lama semakin naik, dan akhirnya
terjadilah banjir.
Saat itu banjir sudah sampai
ketinggian lutut orang dewasa.
Daerah tersebut pelan-pelan
mulai terisolir. Orang - orang
sudah
banyak yang mulai mengungsi
dari daerah tersebut, takut kalau
permukaan air semakin tinggi.
Lain dengan orang-orang yang
sudah mulai ribut mengungsi,
lelaki tersebut tampak tenang
tinggal di rumah. Akhirnya
datanglah truk penyelamat
berhenti di depan rumah lelaki
tersebut.
“Pak, cepat masuk ikut truk ini,
nggak lama lagi banjir semakin
tinggi ”, teriak salah satu regu
penolong ke lelaki tersebut.
Si lelaki menjawab: “Tidak,
terima kasih, anda terus saja
menolong yang lain. Saya pasti
akan diselamatkan Tuhan. Saya
ini kan sangat rajin berdoa. ”
Setelah beberapa kali membujuk
tidak berhasil, akhirnya truk
tersebut melanjutkan perjalanan
untuk menolong yang lain.
Permukaan air semakin tinggi.
Ketinggian mulai mencapai 1.5
meter. Lelaki tersebut masih di
rumah, duduk di atas almari.
Datanglah regu penolong
dengan membawa perahu karet
dan
berhenti di depan rumah lelaki
tersebut.
“ Pak, cepat kesini, naik perahu
ini. Keadaan semakin tidak
terkendali. Kemungkinan air akan
semakin meninggi.
Lagi-lagi laki-laki tersebut berkata:
“ Terima kasih, tidak usah
menolong saya, saya orang
yang beriman, saya yakin Tuhan
akan
selamatkan saya dari keadaan
ini.
Perahu dan regu penolongpun
pergi tanpa dapat membawa
lelaki tersebut.
Perkiraan banjir semakin besar
ternyata menjadi kenyatan.
Ketinggian air sudah sedemikian
tinggi sehingga air sudah
hampir menenggelamkan
rumah-rumah disitu. Lelaki itu
nampak di atas wuwungan
rumahnya sambil terus berdoa.
Datanglah sebuah helikopter dan
regu penolong. Regu
penolong melihat ada seorang
laki-laki duduk di wuwungan
rumahnya. Mereka melempar
tangga tali dari pesawat. Dari
atas
terdengar suara dari
megaphone: “ Pak, cepat pegang
tali itu
dan naiklah kesini. “, tetapi lagi-
lagi laki-laki tersebut menjawab
dengan berteriak: “Terima kasih,
tapi anda tidak usah menolong
saya. Saya orang yang beriman
dan rajin berdoa. Tuhan pasti
akan menyelamatkan saya ”.
Ketinggian banjir semakin lama
semakin naik, dan akhirnya
seluruh rumah di daerah
tersebut sudah terendam
seluruhnya.
Bagaimana nasib lelaki tersebut?
Lelaki tersebut akhirnya mati
tenggelam.
Di akhirat dia dihadapkan pada
Tuhan. Lelaki ini kemudian mulai
berbicara bernada protes: “Ya
Tuhan, aku selalu berdoa
padamu,
selalu ingat padamu, tapi kenapa
aku tidak engkau selamatkan
dari banjir itu ?”
Tuhan menjawab dengan
singkat: “Aku selalu mendengar
doa-doamu,
untuk itulah aku telah
mengirimkan truk, kemudian
perahu dan terakhir pesawat
helikopter. Tetapi kenapa kamu
tidak ikut salah satupun?
...............
Sebuah cerita menarik. Demikian
juga dalam kehidupan kita,
kita bekerja dan selalu
melakukan doa kepada Allah
s.w.t. Dan
Allah sudah sering mengirimkan
“ truk”, “perahu”, dan “pesawat”
kepada kita, tapi kita tidak
menyadarinya.

Minggu, 17 April 2011

TOKO SUAMI

Sebuah toko yang menjual
suami baru saja dibuka di
kota New York dimana wanita
dapat memilih suami.
Diantara instruksi-instruksi yang
ada di pintu masuk
terdapat instruksi yang
menunjukkan bagaimana aturan
main
untuk masuk toko tersebut.
“ Kamu hanya dapat
mengunjungi
toko ini SATU KALI” Toko
tersebut terdiri dari 6 lantai
dimana
setiap lantai akan menunjukkan
sebuah calon kelompok suami.
Semakin tinggi lantainya,
semakin tinggi pula nilai lelaki
tersebut. Bagaimanapun, ini
adalah semacam jebakan. Kamu
dapat memilih lelaki di lantai
tertentu atau lebih memilih ke
lantai berikutnya tetapi dengan
syarat tidak bisa turun ke lantai
sebelumnya kecuali untuk keluar
dari toko... Lalu, seorang wanita
pun pergi ke toko “suami”
tersebut untuk mencari suami..
Di lantai 1 terdapat tulisan seperti
ini : Lantai 1: Lelaki di lantai
ini memiliki pekerjaan dan taat
pada Tuhan
Wanita itu tersenyum, kemudian
dia naik ke lantai selanjutnya.
Di lantai 2 terdapat tulisan seperti
ini: Lantai 2: Lelaki di lantai
ini memiliki pekerjaan, taat pada
Tuhan, dan senang anak kecil
Kembali wanita itu naik ke lantai
selanjutnya.
Di lantai 3 terdapat tulisan seperti
ini : Lantai 3: Lelaki di lantai
ini memiliki pekerjaan, taat pada
Tuhan, senang anak kecil dan
cakep banget.
“ Wow”, tetapi pikirannya masih
penasaran dan terus naik.
Lalu sampailah wanita itu di
lantai 4 dan terdapat tulisan
Lantai 4 : Lelaki di lantai ini yang
memiliki pekerjaan, taat pada
Tuhan, senang anak kecil, cakep
banget dan suka membantu
pekerjaan rumah.
“ Ya ampun !” Dia berseru, “Aku
hampir tak percaya”
Dan dia tetap melanjutkan ke
lantai 5 dan terdapat tulisan
seperti ini:
Lantai 5 : Lelaki di lantai ini
memiliki pekerjaan, taat pada
Tuhan,
senang anak kecil, cakep banget,
suka membantu pekerjaan
rumah, dan memiliki rasa
romantis.
Dia tergoda untuk berhenti tapi
kemudian dia melangkah
kembali ke lantai 6 dan terdapat
tulisan seperti ini:
Lantai 6 : Anda adalah
pengunjung yang ke 4.363.012.
Tidak
ada lelaki di lantai ini. Lantai ini
hanya semata-mata bukti untuk
wanita yang tidak pernah puas.
Terima kasih telah berbelanja di
toko “Suami”. Hati-hati ketika
keluar toko dan semoga hari
yang indah buat anda.

3 PERTANYAAN

Ada seorang pemuda yang
mencari seorang guru
agama, pemuka agama atau
siapapun yang bisa
menjawab tiga pertanyaannya.
Akhirnya sang
pemuda itu menemukan
seorang bijaksana.
Pemuda (P) : Anda siapa?
Bisakah menjawab pertanyaan-
pertanyaan
saya?
Bijaksana (B) : Saya hamba Allah
dan dengan izin-Nya saya akan
menjawab pertanyaan anda.
P : Anda yakin? Sedang profesor
dan banyak orang pintar saja
tidak mampu menjawab
pertanyaan saya.
B : Saya akan mencoba sejauh
kemampuan saya.
P : Saya punya tiga buah
pertanyaan.
1. Kalau memang Tuhan itu ada,
tunjukkan wujud Tuhan kepada
saya.
2. Apakah yang dinamakan
takdir?
3. Kalau setan diciptakan dari api
kenapa dimasukkan ke neraka
yang terbuat dari api, tentu tidak
menyakitkan buat setan,
sebab mereka memiliki unsur
yang sama. Apakah Tuhan tidak
pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba sang orang bijaksana
tersebut menampar pipi si
pemuda dengan keras.
P (sambil menahan sakit) :
Kenapa anda marah kepada
saya?
B : Saya tidak marah …
Tamparan itu adalah jawaban
saya atas
tiga buah pertanyaan yang Anda
ajukan.
P : Saya sungguh-sungguh tidak
mengerti.
B : Bagaimana rasanya tamparan
saya?
P : Tentu saja saya merasa sakit.
B : Jadi anda percaya bahwa
sakit itu ada?
P : Ya.
B : Tunjukkan pada saya wujud
sakit itu!
P : Saya tidak bisa.
B : Itulah jawaban pertanyaan
pertama. Kita semua merasakan
keberadaan Tuhan tanpa
mampu melihat wujudNya
B : Apakah tadi malam Anda
bermimpi akan ditampar oleh
saya?
P : Tidak.
B : Apakah pernah terpikir oleh
Anda akan menerima sebuah
tamparan dari saya hari ini?
P : Tidak.
B : Itulah yang dinamakan
Takdir.
B : Terbuat dari apa tangan yang
saya gunakan untuk menampar
anda?
P : Kulit.
B : Terbuat dari apa pipi anda?
P : Kulit.
B : Bagaimana rasanya tamparan
saya?
P : Sakit
B : Walaupun setan dan neraka
sama terbuat dari api, neraka
tetap menjadi tempat
menyakitkan untuk setan.

DIMANAKAH KITA MENEMUKAN KEBAHAGIAAN?

Konon pada suatu waktu, Tuhan
memanggil tiga
malaikatnya.
Sambil memperlihatkan sesuatu
Tuhan berkata, “Ini
namanya Kebahagiaan. Ini
sangat bernilai sekali. Ini dicari
dan
diperlukan oleh manusia.
Simpanlah di suatu tempat
supaya
manusia sendiri yang
menemukannya. Jangan
ditempat yang
terlalu mudah sebab nanti
kebahagiaan ini disia-siakan.
Tetapi
jangan pula di tempat yang
terlalu susah sehingga tidak bisa
ditemukan oleh manusia. Dan
yang penting, letakkan
kebahagiaan itu di tempat yang
bersih ”.
Setelah mendapat perintah
tersebut, turunlah ketiga malaikat
itu langsung ke bumi untuk
meletakkan kebahagiaan
tersebut.
Tetapi dimana meletakkannya?
Malaikat pertama mengusulkan,
“ Letakan dipuncak gunung yang
tinggi”. Tetapi para malaikat
yang lain kurang setuju. Lalu
malaikat kedua berkata,
“ Latakkan
di dasar samudera”. Usul itupun
kurang disepakati. Akhirnya
malaikat ketiga membisikkan
usulnya. Ketiga malaikat
langsung
sepakat. Malam itu juga ketika
semua orang sedang tidur,
ketiga
malaikat itu meletakkan
kebahagiaan di tempat yang
dibisikkan
tadi.
Sejak hari itu kebahagiaan untuk
manusia tersimpan rapi di
tempat itu. Rupanya tempat itu
cukup susah ditemukan. Dari
hari ke hari, tahun ke tahun, kita
terus mencari kebahagiaan.
Kita semua ingin menemukan
kebahagiaan.
Kita ingin merasa bahagia. Tapi
dimana mencarinya?
Ada yang mencari kebahagiaan
sambil berwisata ke gunung,
ada yang mencari di pantai, Ada
yang mencari ditempat yang
sunyi, ada yang mencari
ditempat yang ramai. Kita
mencari rasa
bahagia di sana-sini: di
pertokoan, di restoran, ditempat
ibadah,
di kolam renang, di lapangan
olah raga, di bioskop, di layar
televisi, di kantor, dan lainnya.
Ada pula yang mencari
kebahagiaan dengan kerja keras,
sebaliknya ada pula yang
bermalas-malasan. Ada yang
ingin merasa bahagia dengan
mencari pacar, ada yang
mencari gelar, ada yang
menciptakan
lagu, ada yang mengarang
buku, dll.
Pokoknya semua orang ingin
menemukan kebahagiaan.
Pernikahan misalnya, selalu
dihubungkan dengan
kebahagiaan.
Orang seakan-akan
beranggapan bahwa jika belum
menikah
berarti belum bahagia. Padahal
semua orang juga tahu bahwa
menikah tidaklah identik dengan
bahagia.
Juga kekayaan sering
dihubungkan dengan
kebahagiaan.
Alangkah bahagianya kalu aku
punya ini atau itu, pikir kita.
Tetapi
kemudian ketika kita sudah
memilikinya, kita tahu bahwa
benda
tersebut tidak memberi
kebahagiaan.
Kita ingin menemukan
kebahagiaan. Kebahagiaan itu
diletakkan
oleh tiga malaikat secara rapi.
Dimana mereka meletakkannya?
Bukan dipuncak gunung seperti
diusulkan oleh malaikat
pertama. Bukan didasar
samudera seperti usulan
malaikat
kedua. Melainkan di tempat yang
dibisikkan oleh malaikat
ketiga.
Dimanakah tempatnya??? ada
yang tahu???
Tempatnya adalah di “ hati yang
bersih”
..............................