Kamis, 31 Maret 2011

KERJA ADALAH SEBUAH KEHORMATAN

Seorang pemuda yang sedang
lapar pergi menuju
restoran jalanan dan iapun
menyantap makanan yang
telah dipesan. Saat pemuda itu
makan datanglah
seorang anak kecil laki-laki
menjajakan kue kepada pemuda
tersebut, “Pak mau beli kue,
Pak?”
Dengan ramah pemuda yang
sedang makan menjawab
“ Tidak,
saya sedang makan”. Anak kecil
tersebut tidaklah berputus asa
dengan tawaran pertama. Ia
tawarkan lagi kue setelah
pemuda
itu selesai makan, pemuda
tersebut menjawab: “Tidak Dik
saya
sudah kenyang”.
Setelah pemuda itu membayar
ke kasir dan beranjak pergi dari
warung kaki lima, anak kecil
penjaja kue tidak menyerah
dengan
usahanya yang sudah hampir
seharian menjajakan kue buatan
bunda. Mungkin anak kecil ini
berpikir “Saya coba lagi
tawarkan
kue ini kepada bapak itu, siapa
tahu kue ini dijadikan oleh-oleh
buat orang di rumah ”. Ini adalah
sebuah usaha yang gigih
membantu ibunda untuk
menyambung kehidupan yang
serba
pas-pasan ini.
Saat pemuda tadi beranjak pergi
dari warung tersebut anak
kecil penjaja kue menawarkan
ketiga kali kue dagangan. “Pak
mau beli kue saya?”, pemuda
yang ditawarkan jadi risih juga
untuk menolak yang ketiga
kalinya, kemudian ia keluarkan
uang
Rp 2000,- dari dompet dan ia
berikan sebagai sedekah saja.
“Dik ini uang saya kasih, kuenya
nggak usah saya ambil, anggap
saja ini sedekahan dari saya buat
adik ”.
Lalu uang yang diberikan
pemuda itu ia ambil dan
diberikan
kepada pengemis yang sedang
meminta-minta. Pemuda tadi
jadi bingung, lho ini anak dikasih
uang kok malah dikasihkan
kepada orang lain. “Kenapa
kamu berikan uang tersebut,
kenapa
tidak kamu ambil?. Anak kecil
penjaja kue tersenyum lugu
menjawab, “Saya sudah berjanji
sama ibu di rumah, ingin
menjualkan kue buatan ibu,
bukan jadi pengemis, dan saya
akan
bangga pulang ke rumah
bertemu ibu kalau kue buatan
ibu
terjual habis. Dan uang yang
saya berikan kepada ibu hasil
usaha
kerja keras saya. Ibu saya tidak
suka saya jadi pengemis ”.
Pemuda tadi jadi terkagum
dengan kata-kata yang
diucapkan
anak kecil penjaja kue yang
masih sangat kecil buat ukuran
seorang anak yang sudah punya
etos kerja bahwa “kerja itu
adalah sebuah kehormatan”,
kalau dia tidak sukses bekerja
menjajakan kue, ia berpikir
kehormatan kerja di hadapan
ibunya
mempunyai nilai yang kurang.
Suatu pantangan bagi ibunya,
bila anaknya menjadi pengemis,
ia ingin setiap ia pulang ke
rumah melihat ibu tersenyum
menyambut kedatangannya dan
senyuman bunda yang tulus ia
balas dengan kerja yang terbaik
dan menghasilkan uang.
Kemudian pemuda tadi
memborong semua kue yang
dijajakan
lelaki kecil, bukan karena ia
kasihan, bukan karena ia lapar
tapi
karena prinsip yang dimiliki oleh
anak kecil itu “kerja adalah
sebuah kehormatan”, ia akan
mendapatkan uang kalau ia
sudah
bekerja dengan baik.
Makna yang bisa diambil:
Kerja bukanlah masalah uang
semata, namun lebih mendalam
mempunyai sesuatu arti bagi
hidup kita. Kadang mata kita
menjadi “hijau” melihat uang,
sampai akhirnya melupakan apa
arti pentingnya kebanggaan
profesi yg kita miliki.
Bukan masalah tinggi rendah
atau besar kecilnya suatu
profesi,
namun yang lebih penting
adalah etos kerja, dalam arti
penghargaan terhadap apa yang
kita kerjakan. Sekecil apapun
yang kita kerjakan, sejauh itu
memberikan rasa bangga di
dalam
diri, maka itu akan memberikan
arti besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar