Jumat, 15 April 2011

DYING INSIDE

Puluhan tahun yang lalu, di
sebuah desa di Kaliwungu
Kudus ada seorang tua,
pekerjaan beliau adalah tukang
asah pisau keliling. Setiap hari
orang tua tersebut
berkeliling dari rumah ke rumah
untuk menawarkan jasanya.
Beliau berkeliling sambil
membunyikan lonceng kecil,
untuk
menarik perhatian orang.
Pada awalnya, banyak sekali
orang yang memanfaatkan jasa
beliau. Setiap hari selalu ada saja
orang yang mengasahkan pisau
ataupun gunting mereka ke
orang tua tersebut. Dengan
pekerjaan mengasah pisau,
orang tua tersebut bisa
menghidupi
keluarganya.
Tahun demi tahun berlalu,
jaman semakin modern dan
membuat segalanya menjadi
praktis. Demikian juga,
pisaupisau
maupun gunting-gunting yang
ada di pasaran semakin
berkualitas dan murah. Sehingga
perlahan- lahan tidak ada lagi
orang yang mengasahkan pisau
atau guntingnya. Mereka lebih
memilih untuk membeli yang
baru daripada mengasahkannya.
Akibatnya, tidak ada lagi orang
yang membutuhkan jasa orang
tua si pengasah pisau tersebut.
Tetapi setiap hari orang tua
tersebut tetap berkeliling seperti
biasa, dengan harapan masih
ada orang yang mau
memanfaatkan jasanya.
Awalnya, orang tua tersebut
masih bersemangat. Tapi
lamakelamaan,
semangatnya semakin kendur
karena dia merasa
tidak ada lagi orang yang
membutuhkan dia. Waktu
berlalu,
akhirnya tidak lama, orang tua
tersebut meninggal. Ada yang
mengatakan bahwa orang tua
tersebut meninggal karena
kanker. Tapi sebenarnya apa
yang menyebabkan orang tua
tersebut meninggal?
Apa yang akan Anda rasakan
bila tidak ada lagi orang yang
membutuhkan Anda? Anda akan
merasa dying inside.
Menurut teori kebutuhan
Abraham Maslow, kebutuhan
manusia
yang paling tinggi adalah
aktualisasi diri. Anda akan
merasa
sangat berarti bila Anda
dibutuhkan oleh banyak orang.
Oleh
karena itu, buatlah sesuatu yang
dapat membuat diri Anda
dibutuhkan, kembangkan
potensi diri Anda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar