Senin, 18 April 2011

YA TUHANKU, KENAPA ENGKAU TIDAK MENOLONGKU?

Ada seorang laki - laki yang
tinggal di dekat sebuah
sungai. Bulan - bulan musim
penghujan sudah
dimulai.
Hampir tidak ada hari tanpa
hujan baik hujan rintik-rintik
maupun hujan lebat.
Pada suatu hari terjadi bencana
di daerah tersebut. Karena hujan
turun deras agak
berkepanjangan, permukaan
sungai semakin
lama semakin naik, dan akhirnya
terjadilah banjir.
Saat itu banjir sudah sampai
ketinggian lutut orang dewasa.
Daerah tersebut pelan-pelan
mulai terisolir. Orang - orang
sudah
banyak yang mulai mengungsi
dari daerah tersebut, takut kalau
permukaan air semakin tinggi.
Lain dengan orang-orang yang
sudah mulai ribut mengungsi,
lelaki tersebut tampak tenang
tinggal di rumah. Akhirnya
datanglah truk penyelamat
berhenti di depan rumah lelaki
tersebut.
“Pak, cepat masuk ikut truk ini,
nggak lama lagi banjir semakin
tinggi ”, teriak salah satu regu
penolong ke lelaki tersebut.
Si lelaki menjawab: “Tidak,
terima kasih, anda terus saja
menolong yang lain. Saya pasti
akan diselamatkan Tuhan. Saya
ini kan sangat rajin berdoa. ”
Setelah beberapa kali membujuk
tidak berhasil, akhirnya truk
tersebut melanjutkan perjalanan
untuk menolong yang lain.
Permukaan air semakin tinggi.
Ketinggian mulai mencapai 1.5
meter. Lelaki tersebut masih di
rumah, duduk di atas almari.
Datanglah regu penolong
dengan membawa perahu karet
dan
berhenti di depan rumah lelaki
tersebut.
“ Pak, cepat kesini, naik perahu
ini. Keadaan semakin tidak
terkendali. Kemungkinan air akan
semakin meninggi.
Lagi-lagi laki-laki tersebut berkata:
“ Terima kasih, tidak usah
menolong saya, saya orang
yang beriman, saya yakin Tuhan
akan
selamatkan saya dari keadaan
ini.
Perahu dan regu penolongpun
pergi tanpa dapat membawa
lelaki tersebut.
Perkiraan banjir semakin besar
ternyata menjadi kenyatan.
Ketinggian air sudah sedemikian
tinggi sehingga air sudah
hampir menenggelamkan
rumah-rumah disitu. Lelaki itu
nampak di atas wuwungan
rumahnya sambil terus berdoa.
Datanglah sebuah helikopter dan
regu penolong. Regu
penolong melihat ada seorang
laki-laki duduk di wuwungan
rumahnya. Mereka melempar
tangga tali dari pesawat. Dari
atas
terdengar suara dari
megaphone: “ Pak, cepat pegang
tali itu
dan naiklah kesini. “, tetapi lagi-
lagi laki-laki tersebut menjawab
dengan berteriak: “Terima kasih,
tapi anda tidak usah menolong
saya. Saya orang yang beriman
dan rajin berdoa. Tuhan pasti
akan menyelamatkan saya ”.
Ketinggian banjir semakin lama
semakin naik, dan akhirnya
seluruh rumah di daerah
tersebut sudah terendam
seluruhnya.
Bagaimana nasib lelaki tersebut?
Lelaki tersebut akhirnya mati
tenggelam.
Di akhirat dia dihadapkan pada
Tuhan. Lelaki ini kemudian mulai
berbicara bernada protes: “Ya
Tuhan, aku selalu berdoa
padamu,
selalu ingat padamu, tapi kenapa
aku tidak engkau selamatkan
dari banjir itu ?”
Tuhan menjawab dengan
singkat: “Aku selalu mendengar
doa-doamu,
untuk itulah aku telah
mengirimkan truk, kemudian
perahu dan terakhir pesawat
helikopter. Tetapi kenapa kamu
tidak ikut salah satupun?
...............
Sebuah cerita menarik. Demikian
juga dalam kehidupan kita,
kita bekerja dan selalu
melakukan doa kepada Allah
s.w.t. Dan
Allah sudah sering mengirimkan
“ truk”, “perahu”, dan “pesawat”
kepada kita, tapi kita tidak
menyadarinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar